Rabu, 05 Agustus 2015

Jembatan Penghubung





Jembatan Penghubung



Ini ada cerita pertama saya yg menggunakan metode menulis dan menyalin, yg memakan waktu tidak lebih sehari. Cerita yg saya tulis ini menceritakan tentang sepasang sahabat yg ... baca dulu ya hehe. Saya tidak menyangka kenapa cerita yg saya buat ini begitu lebay kayaknya, dan bahasa yg saya gunakan juga banyak yg kurang tepat. Maka dari itu, setelah pembaca membaca cerita saya ini, diharapkan untuk memberikan masukan atau saran, agar bisa menjadikan saya lebih baik dalam menulis. Dan untuk pemeran tikoh, bila mana ada kesamaan nama saya mohon maaf, dan juga saya tidak mengharapkan cerita ini benar” terjadi. Ini hanya rekayasa semata, walaupun di luar sana ada juga yg pernah mengalami hal yg hampir sama dengan cerita.


Devy: “Nit, kenapa km sekarang begini? Km sudah sibuk dengan pacarmu, hingga km lupa dengan diriku. Aku udah bilanagin kalau pacaran itu haram masih aja km bandel. Benci banget jadinya, mending persahabatan kita cukup sampai disini aja Nit, km urus aja sana pacaramu”
Nita: “loh, km koq gitu sih dev. Kita sahabatan udah lama, hingga mau lulusan sekarang ini, masak Cuma masalah pacar kita musuhan? Lagian aku udah putus koq”
Devy: “beneran?”
Nita: “Iyalah, ngapain aku berdusta. Iya aku tau aku salah, karena tidak mendengarkan nasehatmu. Tapi jujur selama pacaran aku gak ngapa”in koq, iya walau sih kemaren pacaraku ngajakin aku berbuat yg gak”, mangkanya aku putusin dan berhenti gak mau pacaran sampai nikah!, udah kapok hehe”
Devy: “nah kualatkan jadinya, mangkanya udah jelas Islam melarang kita pacaran”
Nita: “iya iya crewet!”
Devy: “what???”
Nita: “heheh peace, emm sebagai gantinya gimana kalau km aku traktir deh”
Devy: “wihh yg bener Nit?”
Nita: “Iya Dev, mumpung gajian nih, ciee sok banget hhe, yaudah mau makan apa nih?”
Devy: “Somay aja Nit, gak papakan?”
Nit: “haha, Makanan satu M pun aku beliin deh”
Devy: “Yaudah kita ke restoran aja gimana?”
Nit: “Eh jangan jangan :D, sok kaya banget kan”
Devy: “Dasar, tukang bual. Utang waktu liburan ke Bali aja belum lunas, eh ngajakin makan akanan satu M”
Nita: “iyaaa maaf dev, ihh galak amet nih”
Devy: “lagian km tuh sok”an jadi orang, yaudah kita langsung ke kantin yuk!”
Nita: “peluk dulu dong hehe”
Devy: “hemmp...........”
Nita: “km emang sahabatku yg paling baik dev “
Devy: “km juga Nit, sahabat terbaikku yg pernah ada hehe”

            6 bulan kemudian, mereka akhirnya lulus, Dan keduanya sama” ingin pindah keluar kota ikut keluarganya masing”, Perpisahan keduanya terjadi di sebuah jembatan gantung, yang  menghubungkan antara rumah mereka, peristiwa memilukan akan terjadi besok. Mereka akhirnya tidak membuang kesempatan yg ada itu untuk percakapan terakhir mereka, yg disaksikan oleh sunset nan indah, dan aliran sungai yg menuju ke laut serta sapaan tukang somai di seberang jembatan. Percakapan pun di mulai

Devy: “Nit, aku minta maaf kalo selama 3 tahun lamanya, aku sering membuat kesalahan”
Nit: “iya aku maafin koq, samaan aku juga ya, aku minta maaf soal yg km jatuh dari tangga pas waktu kelas 11”
Devy: “oh yg kepleset kulit pisang itu, pas jatuh lalu kebentur satpam?”
Nita: “hehe iya, masih inget km dev, jujur loh, waktu itu sebenernya aku pengen ngerjain satpam tadi, Cuma kenanya km :D, maaf ya dev”
Devy: “wah kurang aja banget, untung gak sampek di peluk, mungkin dah keperawananku hilng seketika -_-”
Nita: “haha ngawur km dev...”

Mereka sama” asik, tertawa lepas dan kadang terdiam mengingat besok keduanya sudah tak lagi mengabar ngabari satu sama lain perihal kabar, bahkan bertemu pun mungkin sulit, karena terbatasnya alat komunikasi dan alat transportasi lalu juga uang.
Devy: “oya Nit, jadi km sekeluarga jadi mau pindah ke Aceh?”
Nit: “he’eh, maunya sih pengen ke Jakarta juga, sama sepertimu, Cuma mama udah   terlanjur teken kontrak dengan Perusahaan Busana muslim disana + disana juga ada sodara, jadi pindahnya kesana”
Devy: “Enak ya bisa ngebantu ngerintis usaha mama km, iri deh hehe. Beda dengan nasibku ke Jakarta Cuma pengen ikut abah berdakwah.”
Nita: “yee gak papa kali dev, kan enak tuh bisa ajakan km ketularan jadi pendakwah juga hehe”
Devy: “Amin Ya Allah, Cuma kalau jadi pendakwah berat banget Nit, mending jadi km enak, bisa ngehijabin banyak orang hehe”
Nita: “ihh km nih ada” aja”

Nit adalah anak dari keluarga yg mempunyai bisnis Busana Muslim, Sedangkan Devy dari kelurga pendakwah. Ada kejadian Unik waktu perkenalan antara mereka, tepatnya 3 tahun yg lalu, ketika Masa Orientasi Siswa (SMK)

Nita: “oya dev, km masih ingat gak, moment past kina kenalan dulu?”
Devy: “Hahaha konyol, masih ingatlah”
....................................................
Nita: “haiii, Assalamualikum?:)”
Devy: “halooo, Waalaikumussalam!:)”
Nita: “oya kita satu kelompok nih hehe, boleh tau nama kamu siapa?”
Devy: “oh iyaaa gak nyangka ya :D, Namaku Devy Yuliana, panggil aja Devy. Km sendiri?
Nita: “wah namamu bagus banget, kalo aku Nita Puspita Sari, panggil aja Ninit atau Nita atau Nit aja :)”
Devy: “bisa aja, namamu juga bagus koq, banyak pula panggilannya:D”

Kemudian suasana pun jadi hening seketika, usut punya usut ternyata kakak” senior menyuruh para peserta MOS untuk duduk dan memperhatikan kedepan,

Devy: “Ya Allah kenceng banget ngomongnya, galak juga”
Nita: “Ahh itu settingan kali Dev, udah jangan baper kalau Cuma dibentak”, ngikutin apa kata mereka aja”
Devy: “Ah massa? Yaudah sih Ni, tapi aku kagetan orangnya. Mending...”

Namun tiba” omongan Devy dipotong oleh kakak senior mereka....
Senior: “woiii kalian yg lagi bisik”, yg lagi ngobrol” maju kedepan!!!  Cepetan woii!!

Dengan nada tinggi yg keluar dari mulut Toa berbalut pita merah,  sang senior membentak mereka agar lekas maju,  akhirnya mereka maju dan diadili didepan seluruh peserta MOS.
Senior: “heh kalian berdua, kenapa dari tadi kalian asik” ngobrol sendiri hah? Kalian seanaknya sendiri tidak memperhatikan kita” yg didepan hah?, ohh bagus ya masih baru udah cari masalah, gimana nih rekan” mau diapakan mereka berdua ini?”

Para senior akhirnya membuat kesepakatan...
Senior: “karena kalian telah melakukan kesalahan yg fatal, kalian dihukum skotjam 100 kali, sekarang!!”
Nita: “hah 100 kali, gak salah?”
Senior: “enggak!!! Cepetan dek!!”
Keduanya hanya bisa diam, dan menuruti apa yg Mereka minta, dan langsung memulainya, namun ketika dalam hitungan ke 60 an, Devy merasa sudah tidak kuat,  kakinya sudah tidak kuat  memopang tubuhnya. Namun sang senior memarahinya agar melanjutkan hitungannya, seketika Devy menangis leber, Nita yg melihat temannya menangis mencoba memberinya semangat dengan cara menggenggam erat tangangnya, Tetapi Devy masih saja menangis, karena Nita sudah tak ahan lagi melihat Devy yg masih menangis, akhirnya ia mencoba untuk berbicara kepada seniornya

Nita: “maaf ya kak sebelumnya, kalo gak pakek Toa bisakan? Iya kami tau kami salah, dari tadi ngobrol” sendiri, tidak memperhatikan ke didepan, memang seharusnya dimanapun senior itu berkuasa dan junior harus mentaati seniornya, tetapi..”

Devy yg berhenti menangis lalu bangkit, dengan nada yg masih tersendat” Devy mencoba mengkritik para seniornya

Devy: “benar memang kata Temen saya, kami memang salah. Tapi asal kalian tau, Kemdiknas sudah melarang MOS dengan sistim seperti ini dan parahnya kalian juga harus tau, kemarin bahkan sampai ada peserta MOS yg meningal akibat sistim MOS yg salah, dimana para seniornya memberikan arahan yg kurang tepat. Memang perlakuan kalian tidak separah seperti di berita, tetapi bagaimana jika diantara kami” ini para peserta MOS ada yg memiliki riwayat penyakit jantung, sock lalu mati, apakah kalian mau bertanggung jawab atas hal ini? Tidakkan. Nah mangkanya buat kakak” gak usah pakek TOA segala, kami dengar koq apa yg kalian bicarakan di depan, jujur karena akting kalian yg super” dahsyat, membuat kami bosan dah memilih untuk acuh tak acuh dan maaf sekalilagi sebelumnya. Maka dari itu mulai sekarang stop ngebully kami dengan cara membentak” dan hukuman yg menurutku sangat keterlaluan, asal kakak tau, aku ini seorang cewek yg tidak sanggup melakukan hukuman itu!!!. Hentikan omongan kasar kalian, kalian seharusnya membimbing kami” ini supaya disiplin dengan cara yg tepat, bukan seperti ini. Apa perlu aku kasih hadist biar kalian ngerti? Asal kalian tau, ada hadist mengatakan, kalau sebaik”nya omongan itu ialah  mereka yg tidak pernah meninggikan suaranya, coba perhatikan, kalian kalau ngomong gimana? Buat teman” semua peserta MOS, mari kita suarakan hak kita, supaya sistim MOS seperti ini diberhentikan, karena tidak sesuai aturan Kemdiknas. ”.

Para senior hanya bisa diam dan tertunduk malu, mendengarkan cibiran yg di lontarkan oleh Devy dan Nita, hingga Kepsek pun datang dan mecoba melerai antara kedua kubu tersebut, lalu pada akhirnya Kepsek memutuskan untuk memberhebtikan sisitim MOS seperti ini. Para peserta MOS yg mendengarnya sangat bergembira. Terucap pun dari mulut ketua Senior, ia memawakili rekan”nya meinta maaf yg sebesar”nya, dan berjanji membimbing para peserta MOS dengan sistim yg lebih baik tanpa ada kekerasan fisik maupun batin.

Devy: “kalau mengingat kejadian itu aku malu Nit, sumpah. Sampai” aku ngeluarin hadist segala, padahal itu Cuma ngedenger nasehat Abah aja dan aduhhh sok bijak banget, padahal masih bocah, ngomong blepotan jg :3”
Nita: “haha tapi aku salut sama km, km itu orangnya pemberani, PD, dan berkat Cibiran km para senior kita dulu bisu”
Devy: “ciee lebay nih, enggak koq biasa aja, Cuma dulu aku kesel aja, bayangain skotjam 100 kali, aku kan cewek nit, cewek Nit!!!”
Nita: “yg bilang km waria siapa? Ya udahlah, namanyakan dulu, ya wajar km gitu, mungkin waktu itu km gak mikir” dulu, sebelum ngomong haha”
Devy: “ya mangkanya nit aku malu, dan itu kejadian yg gak bakal aku lupain seumur hidup :D”
Devy: “Oya nit, km sedih gak kalo besok kita udak gak bertemu lagi?”
Nita: “Ya sedihlah Dev, coba aja kita punya hp ya, punya laptop, mungkin kan bisa ngasih kabar walau tidak bertemu”
Devy: :Iya sayang banget ya Nit, nasib kita seperti ini, jangan lupakan aku ya Nit meski km dapet temen baru disana”
Nita: “gak bakalan Dev, karena kmkan sahabat terbaik yg aku miliki hehe, lagian kita bakal ketemu lagi koq, percayalah”
Devy: “Oh so sweet, pelukk....., iya amin semoga secepatnya:)”
Nita: “hempp....”

Mereka saling berpelukan dengan tangisan haru  keduanya, yang menandakan hari sudah mau malam, namun sebelum akhirnya berpisah, keduanya bercakap” untuk terakhir kalinya.

Nit: “Dev, aku punya sesuatu nih buat km, tapi km harus pejamkan matamu dulu.”
Devy: “apanih? Jangan bilang  kalau km pengen ngerjain aku lagi untuk yg terakhir kalinya?”
Nita: “yeee, enggak lah dev, buruan pejamkan matamu”

Kemudian Nita, mengeluarkan sebuah benda dari saku bajunya...

Nita: “buka matamu Dev, Tarrraaaaaaa :D”
Devy: “wah bagus banget, ini km bikin sendiri?”
Nita: “hehe maksih, iya dong bikin sendiri. maaf ya kalau jelek”
Devy: “eh enggak koq bagus banget malah, maksih ya Nit”

Benda tersebut adalah sebuah kalung dengan gantungan “DN4ever” yg Artinya Devy Nita Forever, kalung yg dibuat oleh Nita tersebut terbuat dari rotan yg kemudian dibentuk sedemikian rupa.

Devy: “oya Nit, aku juga punya sesuatu nih buat km, bentar ya..

Nampaknya Devy juga ingin memberikan sesuatu kepada sahabatnya itu, namun...

Devy: “yahhh ketinggalan, tunggu ya Nit bentar, jangan pergi loh”

Tak lama kemudian Devy pun datang dengan membawa benda yg dimaksud, namun sayang Nita sudah pergi, dia sudah tidak nampak di jembatan, Akhirnya Devy mencoba menyusul kerumahya. Tapi naas ternyata Nita sudah pergi bersama kelurganya, informasi yang Devy dapat, bahwa transportasi yg mereka sewa jadwalnya dimajukan. Devy pun sedih dan bingung lantaran benda yg ingin ia kasih masih digengganya, hanya bisa pasrah dan mencoba tegar walau kesedihan membajiri hatinya...
Keesokan harinya, Devy sekeluarga mulai bergegas untuk pergi ke Jakarta, Kendaraan yg Abah sewa pun sudah datang. Untuk sekian kalinya ia menuliskan kisahnya dalam buku dairynya, kali ini tentang perpisahan yg tak terduga bersama Sahabatnya Nita....


Haiii Nit...
Apa kabarmu hari ini?
Apakah kamu sudah sampai Aceh?
Disini kabar ku baik” saja, semoga kau
Dan sekarang aku sekeluarga mau berangkat ke Jakarta, doakan ya Nit

Aku bisanya Cuma menangis sekarang
Karena aku bingung dengan kegelisahan hatiku yg sulit aku gambarkan
Hati ini sakit
Karena km pergi begitu saja, tanpa menerima benda pemberianku ini

Nita jangan lupakan janji kita, agar kita tidak melupakan satu sama lain
Walaupun mungkin rasanya berbeda jika sudah tidak bersama
Selamat Tinggal sahabat, selamat tinggal kenangan

Miss u:*

1 bulan kemudian, Devy sekelurga sudah memilki rumah sendiri yang sebelumnya meraka ngontrak,  berkat pundi” uang yg dihasilakan Abah yg sering diundaang diberbagai acara untuk berdakwah, walau sebenarnya Abah tidak ingin diupah. Namun ada kesedihan yg masih menampar hati Devy, ia menanyakan kabar sahabatnya pada dirisendiri. Dia hanya bisa menangis, hinga matanya sembab. Mamanya yg melihat Devy menangis mencoba memberi semangat...

Mama: “Devy anak mama yg mama sayangi, sudahlah jangan kau tangisi perpisahnmu itu, kelak kalian pasti akan bertemu kembali, Cuma semua itu butuh waktu yg tepat”
Devy: “tapikan Ma, sampai kapan? Mama tidak tau sakitnya jadi Devy itu”
Mama: “iya tau, Entar mama coba mencari Aalmat rumah Nita dan kita akan pergi ke rumahnya. Sekarang seperi ini, yg namanya hidup pasti ada pertemuan sekaligus perkenalan, Cuma kadang pertemuan itu tak semuanyaabadi, kadang ada yg sampai berakhir dengan perpisahaan. Kalau km bener” pengen cepat” ketemu Nita, maka perbanyaklah berdoa, berdoa smoga Allah S.W.T mempertemukan kalian berdua kembali.”

Devy: “Iya Ma, Devy berdoa koq, dan Devy percaya kalo kami akan dipertemukan kembali dengan caraNya”
Mama: “Nah gitu dong anak mama yg manis nan solehah, yaudah mending sekarang kita makan dulu, karena Mama udah bikin kepiting bakar kesukaanmu”
Devy: “wahhh iya Ma, udah lama gak makan kepiting bakar hehe :’D”
Mama: “ya udah hayuk ke meja makan”

Kemudian mereka sedang melahap makanannya, entah kenapa Devy merasa senang sekali bisa memakan kepiting bakar kembali, walau moment kali imi tidak bersama sahabatnya lagi, lalu flashback pun terjadi ketika pada suapan terakhir, hingga membuatnya melamun....

Pada hari sabtu, setelah pulang sekolah. Devy melihat Nita di tepi sungai dan menghapiri dengan alasan penasaran

Devy: “ihh Nita koq disini ngapain ya?”
Nita: “eh Devy, maaf ya tadi aku pulang duluan soalnya buru” hehe”
Devy: “gak papa koq. Oya km mau poop ya? Hemmmm curiga aku Nit”
Nita: “Ishh, enggaklah Dev. Malu tau kalau cewek poop di sungai, kalau kelitan orang” gimana?”
Devy: “trus kalo sembuyi” gimana? Hahaha”
Nita: “Iya gak bakal ketauan sih, tapi ahhhh Devy nih, tapi aku gak mau poop koq”
Devy: “hehe, emang ada hal pentingkah yg membautmu disini?”
Nita: “emm gak penting” amet sih Dev, Cuma dari tadi aku ngidam pengen makan kepiting aja”
Devy: “Astagfirullah, siapa yg tega menghamilimu? Ya Allah km hamil beneran?”
Nita: “hemm mulai deh berpikir yg gak”nya, aku gak hamil koq Dev, Cuma pengen aja makan kepiting, soalnya dah lama juga sih mama gak masakin aku kepiting hehe”
Devy: “Ohh, kirain km hamil beneran”
Nita: Dihh, enggaklah amit” Dev, aku kepengen suamiku gak dapet barang bekas nanti hehehe asek”
Devy: “hah? Suami? Emang km sekarang umur berapa koq ngomongin suami, lagian nyambung kesitu aneh banget deh”
Nita: “hehe, yaudah km mau bantuin aku gak nangkep kepitingnya? entar kita masak di rumahku, dijamin km bakal ketagihan”
Devy: “gak Nit, gak mau makan kepiting”
Nita: “emang kenapa?”
Devy: “dulu sih pas waktu kelas 6 SD, aku nyobak makan kepiting, tapi pas nyobak satu gigitan langsung muntah”
Nita: “ahahaha norak banget km Dev, makan kepiting aja muntah, tapi coba aja deh entar, yg karena  ini rasanya berbeda”
Devy: “oklah, trus kita nangkepnya pakek apa Nit?”
Nita: “pakek ini!!”
Devy: “hah, pakek tudung nasi?, awas mammu bsa marah loh”
Nita: “gak koq Dev, ini aku ambil dari gudang, udah gak kepakek sebenernya”

Moment yg sangat indah melihat mereka akrab seperti itu, sambil bermain basah”an dengan seragam pramuka meraka, ketawa yg mereka rajut membuat persahabatan mereka semakin erat.
Lalu sekitar 1 jaman mereka di sungai, 4 ekor kepiting besar berhasil mereka tangkap, walau 3 ekor diantaranya  Devy yg menangkapnya.

Nita: “wahh jago juga km dev, nangkep kepitingnya. Salut deh”
Devy: “hehe, ya dikit”. Ini juga mungkin karena dapet ilmu dari Abah, dulu kan Abahku jago nangkep kepiting hehe”
Nita: “bisa turun gitu ya bakatnya? cet cet cet. Cewek penakluk kepiting ceritainya haha”
Devy: “hahaha konyol :v”
Setelah selesai, tapakan kaki mereka, mereka arahkan untuk pulang, dengan seragam yg penuh dengan bercak lumpur nan basah. Sesampainya di rumah, mereka langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Suasana pecah mengisi sunyinya hari itu, ya bukan mereka lagi kalau tidak bernyanyi” ria di kamar mandi, orang” disekitarnya pun menganggap mereka layaknya seperti penyanyi nasional, tapi gagal!! karena suara mereka jauh dari kata bagus cendrung mejorok ke fals. Tapi bukan mereka lagi kalau tidak mempunyai sifat percaya diri. S a n g a t a n e h..
Acara mandi tlah usai, akhirnya mereka lanngsung mengeksekusi kepiting tadi, sebelum itu Devy telah memakai baju kering, yg Nita pinjamkan padanya. Hanya butuh sedikit rempahan, seperti Air garam, Kecap manis + Cabe.
Devy: “koq dibakar Nit?”
Nita: “iya, enaknya emang dibakar”
Devy: “oh, baru tau kalu kepiting bisa dibakar, taunya Cuma dimasak doang”
Nita: “nah mangkanya, coba aja yg ini, mungkin gak bakalan bikin km muntah koq, karena rasanya berdeda hehe”
Devy: “Tapi aku tetep gak mau Nit”
Nita: “yahh koq gitu sih, kan tadi km ikut nangkep?”
Devy: “iya sih, tapi aku gak mau aja”
Nita: “Trus km gak laper gitu?”
Devy: “laper sih laper, Cuma kalo lauknya kepiting aku gak mau hhe”
Nita: “hemm, yaudah entar aku cek ke dapur kali aja ada Ayam atau ikan asin”
Devy: “nah, kalo Ayam aku suka Nit, kalo ikan aku mohon maaf :D”

Bara api pun padam, dicerca oleh cipratan air dari tangan Nita, asap tebal mebubung menandakan api bener” padam. Kepiting bakar pun siap di makan. Lalu etika Nita sedang mengambil nasi ke belakang, kejadian tak terduga terjadi. Diam”  ternyata Devy melahap habis kepiting tadi...

Nita: “Dev....., km baik” ajakan?”
Devy: “Eh Nita, baik koq hehehe Ekkk upss hehe Ekkk upss hihi”
Nita: “Astagfirullah, km seperti orang yg gak makan satu tahun tau, katanya km gak suka kepiting? Tapi koq malah diabisin?”
Devy: “:D awalnya tadi penasaran sih nit, Cuma pas tadi nyicipin koq enak banget hehe, maaf ya kalo kepitingnya abis gara aku yg tidak tau diri ini.”
Nita: “ahh km nih, padahal yg pengen makan kepiting itu aku, tapi yasudahlah utungnya tadi mama sempet bikin juga kepiting bakar, nih banyak”
Devy: “wiii, boleh dong aku nambah lagi hehe”
Nita: “iya bolehlah, makan pakek nasi Dev. Biar kenyangan dikit”

Mereka melanjutkan acara makannya, dan sejak peristiwa itulah yg membuat kepiting bakar menjadi makanan favorit Devy.

Devy: “Ya Allah, aku kangen Nita, kapan kami dipertemukan kembali? Aku sudah tidak kuat memendam rasa rindu ini, berat rasanya beban yg aku pikul. Berharap engakau mengabulkan do’aku Ya Allah.”
Mama: “Dev, km koq ngelamun. Cepet habiskan makananmu”
Devy: “oh, iya ma....”

Hampir setiap hari Devy merindukan kabar dari sahabatnya itu, hingga membuatnya selalu mengingat kenangan masalalunya ketika ia melihat atau pun membayangkan kalung pemberian Nita itu. flashback” telah menyerangnya setiap waktu. Ketika tidur maupun bangun tidur, ketika makan, Setiap aktifitasnya selalu dalam bayang” kenangan, keadaan Devy pun mulai agak tidak normal, dia kadang suka melamun dan menangis tidak jelas”
Seminggu berlalu, Devy ikut Abah ke bandung, untuk mengahdiri undangan ulama besar disana, pada malam tiba. Abah diserukan untuk berdakwah ditengah” kerumunan undangan, kebetulan Abah memang diundang untuk berceramah disana. Nampaknya ada hal berbeda disana, yaa acara tersebut rupanya diliput oleh salah satu stasiun tv.
Pada saat itu tema yg Abah bawakan adalah tentang “HINANYA BERBUAT ZINA”,
Mendengarkan ceramah Abah, membuat Devy kembali dihujam oleh kenangan masa lalunya..

NitA: “Devy...”
Devy: “bentar Nit, aku lagi ganti baju nih. Yeahh sudah siap. Ayok!”
Nita: “emm, oya Dev aku mau cerita nih. Bolehkan”
Devy: “boleh banget, crita aja Nit”
Nita: “Tapi km gak marah kan Dev?”
Devy: “Ngapai marah coba, wong km belum crita!”
Nita: “loh iyaya haha, jadi ginii. km tau gak kalo aku sebernya lagi suka sama seseorang”
Devy: “hah, emang siapa?”
Nita: “tuhkan nadamu meninggi! Katnya gak bakal marah”
Devy: “yailah neng sape jg yg marah -_-“
Nita: “yaudah bagus. umm itu loh cowok baru, yg bangkunya berada di samping bangkuku”

Mereka bercakap” sepanjang jalan menuju sekolah, sekolah mereka lumayan cukup jauh, hamparan pesawahan dan  perkebunan yg sejuk, yg mereka lewati tipa hari. Mmebuat suasana sangat tentram disana.
 Setibanya di sekolah, rombongan pun siap munuju ke pulau Bali, yg menjadi objek wisata tujuan sekolah mereka. Hanya butuh 8 jam akhirnya rombonganpun tiba, dengan suka citanya semua penumpang Bus berhamburan keluar memadati tempat parkir, hanya tinggal mereka berdua dan satu cowok yg Nita ceritakan tadi, ketika hendak mau keluar. Cowok tersebut merebut tangan Nita, apa yg terjadi? Rupanya cowok tersebut sudah mengicar Nita dari awal...

Cowok: “Nit, km tau gak? Kalo sebenarnya aku suka sama km sejak 4 bulan yg lalu. Cuma karena aku gak kuat menahannya terlalu lama, aku putuskan untuk mengungkapinnya sekarang. Bukan hanya bulan ataupun matahari yg selalu menyinari hari”ku, tapi senyummu itu juga. Aku mau km menjadi masadepanku, menjadi sosok yg bisa membuatku bersemangat untuk menjalankan kehdupan ini, aku percaya koq, kalau km itu adalah serpihan rusuk itu. Km mau kan Nit jadi pacarku?”

Nyatanya Nita juga memiliki perasaan yg sama, akhirnya Nita mendengar rayuan cowok tersebut pun membuatnya untuk membalasnya dengan cinta yg sebaliknya, Mereka bener” jadian didepan mata Devy. Devy yg melihat peristiwa tersebut mendadak kaget dan berlari keluar meninggalkan Nita dan cowok tersebut. Devy menangis karena tidak percaya kalau sahabatnya pacaran, kecewa yg ia rasakan membuatnya marah. Dengan besandarkan tembok Devy memukul” tanah dengan tangannya, dan menangis amat dahsyatnya. Iya berpikir kalau sejak itu ia ingin mengakhiri persahabatannya dengan Nita. Namun berbeda dengan Nita, ia kini tengah sibuk dengan pacaranya, hingga ia lupa akan sosok sahabatnya yg sangat menyayanginya.

Devypun ambruk, Orang” disekitarnya panik beserta Abah yg juga mendadak menghetikan ceramahnya melihat Putrinya tak sadarakan diri, lalu Devy dilarikan ke rumah sakit di Bandung, Dokter memfonis bahwa Devy mengalami Depresi yg berat hingga membuatnya jatuh koma.
Sebulan lamanya Devy berbaring di rumah sakit, mamanya yg selalu setia menemaninya tak lupa membacaknnya Doa, namun sampai sekarang belum ada tanda” Devy untuk siuman. Abah bahkan sangat terpukul melihat putrinya tak berdaya,.
Setahun berlalu Devy masih koma di Rumah sakit membuat mama dan Abah sudah pasrah dan  bepikir kalau Devy tidak akan siuman. Hingga pada tengah malam, tanggal 13 Maret, tepatnya hari itu adalah hari ulang tahun Devy yg ke 22, masih belum ada tanda” Devy akan siuman. Lalu mama yg menemani kala itu terkejut, denyut nadi putrinya melemah. Dokter yg sigap langsung menangani hal tersebut, setelah beberapa jam kinerja dokterpun tidak membuahkan hasil,  Devy benar” tiada. Isak tangispun tak terbendung memenuhi ruangan, Namun ada suara yg tak terduga datang dari luar, yg memecah bisingnya ruangan tersebut. Tangisan haru tersebut mulai mendekat dan mendekat, meunuju ruangan Devy berada, ya benar saja tangisan itu berasala dari sahabtanya, Nita. Sesorang yg sudah lama Devy tunggu kehadirannya hingga membuatnya seperti ini. Nita tau kalau hari ini adalah ulang tahun sahabatnya, Kue ulang tahun yg dibawanya sontak terjatuh ketika melihat sahabatnya sudah terbaring tak bernyawa, Nita histeris menangis sekecncang”nya karena tidak percaya kalau sahabatnya sudah pergi meninggalkannya, hingga membuatnya pingsan.

Didalam alam bawah sadarnya, Nita sedang berada di sebuah jembatan. Dimana Jembatan tersebut adalah jembatan  gantung yg menghubungkan antara rumah Nita dan sahabatnya di kala dulu. Dari kejauahan Nita melihat seorang wanita bergaun putih bersinar yg berjalan menuju seberang jembatan. Seketika Nita percaya bahwa wanita tersebut adalah Devy, ya sahabat terbaiknya, Nita pun memanggilnya...
“Devy Devy......”
Dengan nada keras sambil berlari menuju wanita tadi, lalu wanita tersebut berbalik dan ternyata benar kalau ia adalah Devy, Devy yg melihat Nita pun ikut berlari mengahpirinya, Hingga mereka berdekatan dan berpelukan erat.
Seketika!!! Nita bangun dari pingsannya. Tiba” Devy dengan kencangnya bertriak memanggil nama Nita dan Bangkit. Semua orang yg berada di ruangan itu, sontak kaget termasuk abah dan mama, mereka tidak percaya kalau putrinya hidup,  ya Devy benar”  hidup yg sebelumnya sudah dinyatakan tiada! Akhirnya mereka berpelukan dan saling menumpahkan air matanya, yg menandakan  rasa rindu yg tak bisa diungkapakan.

Bersambung



Ustadz Yusuf Mansur Gegerkan Warga Universitas Trunojoyo Madura

Hari ini saya akan bercerita, dimana hari ini hari yang sangat membuat saya takjub. Jauh hari saya kuliah, saya membaca sebuah ...